Aku dan jendela

Tak sadar langkahku terhenti didepan jendela ini lagi, seperti biasanya. Seakan ada yg melambai lambai mengajakku melangkah makin dekat deng...

Tak sadar langkahku terhenti didepan jendela ini lagi, seperti biasanya. Seakan ada yg melambai lambai mengajakku melangkah makin dekat dengan jendela itu. Aku sih ikut saja ajakan itu.

Gak tau kenapa, jendela itu seperti menjadi tempat favoritku dirumah yang hampir kutempati setaun ini. Aku bahkan bisa kuat berdiri disana selama satu jam lebih. Memang bukan tanpa alasan bisa selama itu aku berdiri disini, dari sini aku bisa liat view yg sebenarnya biasa2 aja, disebelah kiri ada gedung apartment lainnya, jauh kedepan aku juga bisa melihat menara petronas, memang lebih jelas terlihat dimalam hari, karena lampu2nya. Disebelah apartment tadi masih ada sedikit hutan dan  bukit yg tersisa namun masih asri. Dan Tepat didepan apartment ku ada sebuah lapangan yg aku sendiri gak tau itu lapangan apa, sepertinya lapangan golf mini, disebelahnya cuma tanah tandus yg dipakai orang2 bermain radio control.

Dijendela ini pula aku banyak berpikir, berpikir apa saja, pekerajan, menerawang masa depan, merenungi masa lalu, mengingat2 kembali mengapa aku disini, bagaimana aku bisa sampai disini. Merunut kebelakang pilihan2 yg telah aku ambil, keputusan2 yg telah aku buat. Ya, mengingatkanku pada perkataan orang yg akupun gak tau itu siapa, "hidup adalah pilihan" walaopun aku lebih setuju jika "hidup penuh dengan pilihan" pilihan2 itulah yg ternyata membawa aku kesini.

Lalu untuk apa aku kesini ? Pilihan apalagi yg harus kupilih ? Mungkin suatu saat aku akan berdiri lagi disini jika pilihan2 itu datang lagi.


You Might Also Like

0 comments

Flickr Images